KENDARINEWS.COM: Prof.Dr.J.Philip,PhD selaku Aggota Kongres
dan Pakar Pendidikan Pemerintah Amerika Serikat menyatakan dukungan sepenuhnya
terhadap terbentuknya Kerajaan Kesultanan Padangguni Inea Sinomo Wuta Mbinotiso
(Daerah Istimewah) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (9/5/2013).
"Selama ini apa yang telah diperjuangkan Azis Riambo
untuk pembentukan kesultanan memang harus diakui karena semua perjuangannya
terhadap masyarakat, utamanya masyarakat buruh dibidang sosial tidak luput dari
perhatian kami," katanya.
Ia juga sudah melakukan kunjungan secara langsung dibeberapa
desa terpencil, ia sudah melihat bahwa banyak masyarakat yang tidak mendapatkan
perhatian dari pemerintah.
"Saya pergi ke kota kecilnya, banyak anak kecil yang
putus sekolah, bahkan sebagian dari mereka tidak menggunakan pakaian, tentu apa
yang diperjuangkan oleh Azis Riambo selama ini patut kita dukung,"
tukasnya.
Sebagai negara yang selama ini telah memberikan kontribusi
kepada Indonesia, Philip menilai perjuangan Azis Riambo untuk mendapatkan
kembali Kesultanan Padangguni sudah wajar.
"Kita harus mendukung langkah yang diambil oleh beliau
(Azis,Red) untuk membetuk suatu daerah istimewah, kami juga sudah bersurat
kepada presiden terkait pengakuan tersebut untuk didukung, sementara dukungan
lain yang kami berikan dalam bentuk bantuan pembangunan perumahan bagi warga
yang bermukim disana karena saya lihat rumahnya tidak layak huni lagi,"
tukasnya.
Prof.DR.Abdul Azis Riambo. SH,MBA,PsD,PhD,LMD yang juga
Sultan Anakia Mokole Bunduwula XII, mengatakan bahwa selama ini ia telah
berjuang untuk kembali merebut kesultanan tersebut.
"Sejak tahun 2001 saya sudah berjanji kepada leluhur
saya agar kembali mendapatkan kesultanan itu dan diakui oleh pemerintah, kami
sudah capek mendengar janji-jani yang diberikan pemerintah, pada saat pemilihan
banyak calon bupati dan gubernur yang datang menemui masyarakat miskin, tapi
setelah terpilih untuk menemui kami itu susah sekali, sehigga kami tidak perlu
lagi itu, kami hanya perlu pengakuan Kesultanan Padangguni sebagai daerah
istimewah," pintanya.
Ia berharap agar langkah yang selama ini telah ditempuhnya
utamanya bersama kaum butuh bisa mendapatkan hasil positif dan pengakuan
sebagai otonomi khusus dan dukung oleh undang-undang.
- See more at: http://www.kendarinews.com/index.php?option=com_content&task=view&id=165&Itemid=27#sthash.ZJT9eKdA.dpuf
KENDARINEWS.COM:
Prof.Dr.J.Philip,PhD selaku Aggota Kongres dan Pakar Pendidikan
Pemerintah Amerika Serikat menyatakan dukungan sepenuhnya terhadap
terbentuknya Kerajaan Kesultanan Padangguni Inea Sinomo Wuta Mbinotiso
(Daerah Istimewah) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis
(9/5/2013).
"Selama ini apa yang telah diperjuangkan Azis Riambo untuk pembentukan
kesultanan memang harus diakui karena semua perjuangannya terhadap
masyarakat, utamanya masyarakat buruh dibidang sosial tidak luput dari
perhatian kami," katanya.
Ia juga sudah melakukan kunjungan secara langsung dibeberapa desa terpencil, ia sudah melihat bahwa banyak masyarakat yang tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah.
"Saya pergi ke kota kecilnya, banyak anak kecil yang putus sekolah, bahkan sebagian dari mereka tidak menggunakan pakaian, tentu apa yang diperjuangkan oleh Azis Riambo selama ini patut kita dukung," tukasnya.
Sebagai negara yang selama ini telah memberikan kontribusi kepada Indonesia, Philip menilai perjuangan Azis Riambo untuk mendapatkan kembali Kesultanan Padangguni sudah wajar.
"Kita harus mendukung langkah yang diambil oleh beliau (Azis,Red) untuk membetuk suatu daerah istimewah, kami juga sudah bersurat kepada presiden terkait pengakuan tersebut untuk didukung, sementara dukungan lain yang kami berikan dalam bentuk bantuan pembangunan perumahan bagi warga yang bermukim disana karena saya lihat rumahnya tidak layak huni lagi," tukasnya.
Prof.DR.Abdul Azis Riambo. SH,MBA,PsD,PhD,LMD yang juga Sultan Anakia Mokole Bunduwula XII, mengatakan bahwa selama ini ia telah berjuang untuk kembali merebut kesultanan tersebut.
"Sejak tahun 2001 saya sudah berjanji kepada leluhur saya agar kembali mendapatkan kesultanan itu dan diakui oleh pemerintah, kami sudah capek mendengar janji-jani yang diberikan pemerintah, pada saat pemilihan banyak calon bupati dan gubernur yang datang menemui masyarakat miskin, tapi setelah terpilih untuk menemui kami itu susah sekali, sehigga kami tidak perlu lagi itu, kami hanya perlu pengakuan Kesultanan Padangguni sebagai daerah istimewah," pintanya.
Ia berharap agar langkah yang selama ini telah ditempuhnya utamanya bersama kaum butuh bisa mendapatkan hasil positif dan pengakuan sebagai otonomi khusus dan dukung oleh undang-undang.
- See more at:
http://www.kendarinews.com/index.php?option=com_content&task=view&id=165&Itemid=27#sthash.ZJT9eKdA.dpufIa juga sudah melakukan kunjungan secara langsung dibeberapa desa terpencil, ia sudah melihat bahwa banyak masyarakat yang tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah.
"Saya pergi ke kota kecilnya, banyak anak kecil yang putus sekolah, bahkan sebagian dari mereka tidak menggunakan pakaian, tentu apa yang diperjuangkan oleh Azis Riambo selama ini patut kita dukung," tukasnya.
Sebagai negara yang selama ini telah memberikan kontribusi kepada Indonesia, Philip menilai perjuangan Azis Riambo untuk mendapatkan kembali Kesultanan Padangguni sudah wajar.
"Kita harus mendukung langkah yang diambil oleh beliau (Azis,Red) untuk membetuk suatu daerah istimewah, kami juga sudah bersurat kepada presiden terkait pengakuan tersebut untuk didukung, sementara dukungan lain yang kami berikan dalam bentuk bantuan pembangunan perumahan bagi warga yang bermukim disana karena saya lihat rumahnya tidak layak huni lagi," tukasnya.
Prof.DR.Abdul Azis Riambo. SH,MBA,PsD,PhD,LMD yang juga Sultan Anakia Mokole Bunduwula XII, mengatakan bahwa selama ini ia telah berjuang untuk kembali merebut kesultanan tersebut.
"Sejak tahun 2001 saya sudah berjanji kepada leluhur saya agar kembali mendapatkan kesultanan itu dan diakui oleh pemerintah, kami sudah capek mendengar janji-jani yang diberikan pemerintah, pada saat pemilihan banyak calon bupati dan gubernur yang datang menemui masyarakat miskin, tapi setelah terpilih untuk menemui kami itu susah sekali, sehigga kami tidak perlu lagi itu, kami hanya perlu pengakuan Kesultanan Padangguni sebagai daerah istimewah," pintanya.
Ia berharap agar langkah yang selama ini telah ditempuhnya utamanya bersama kaum butuh bisa mendapatkan hasil positif dan pengakuan sebagai otonomi khusus dan dukung oleh undang-undang.
KENDARINEWS.COM:
Prof.Dr.J.Philip,PhD selaku Aggota Kongres dan Pakar Pendidikan
Pemerintah Amerika Serikat menyatakan dukungan sepenuhnya terhadap
terbentuknya Kerajaan Kesultanan Padangguni Inea Sinomo Wuta Mbinotiso
(Daerah Istimewah) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis
(9/5/2013).
"Selama ini apa yang telah diperjuangkan Azis Riambo untuk pembentukan
kesultanan memang harus diakui karena semua perjuangannya terhadap
masyarakat, utamanya masyarakat buruh dibidang sosial tidak luput dari
perhatian kami," katanya.
Ia juga sudah melakukan kunjungan secara langsung dibeberapa desa terpencil, ia sudah melihat bahwa banyak masyarakat yang tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah.
"Saya pergi ke kota kecilnya, banyak anak kecil yang putus sekolah, bahkan sebagian dari mereka tidak menggunakan pakaian, tentu apa yang diperjuangkan oleh Azis Riambo selama ini patut kita dukung," tukasnya.
Sebagai negara yang selama ini telah memberikan kontribusi kepada Indonesia, Philip menilai perjuangan Azis Riambo untuk mendapatkan kembali Kesultanan Padangguni sudah wajar.
"Kita harus mendukung langkah yang diambil oleh beliau (Azis,Red) untuk membetuk suatu daerah istimewah, kami juga sudah bersurat kepada presiden terkait pengakuan tersebut untuk didukung, sementara dukungan lain yang kami berikan dalam bentuk bantuan pembangunan perumahan bagi warga yang bermukim disana karena saya lihat rumahnya tidak layak huni lagi," tukasnya.
Prof.DR.Abdul Azis Riambo. SH,MBA,PsD,PhD,LMD yang juga Sultan Anakia Mokole Bunduwula XII, mengatakan bahwa selama ini ia telah berjuang untuk kembali merebut kesultanan tersebut.
"Sejak tahun 2001 saya sudah berjanji kepada leluhur saya agar kembali mendapatkan kesultanan itu dan diakui oleh pemerintah, kami sudah capek mendengar janji-jani yang diberikan pemerintah, pada saat pemilihan banyak calon bupati dan gubernur yang datang menemui masyarakat miskin, tapi setelah terpilih untuk menemui kami itu susah sekali, sehigga kami tidak perlu lagi itu, kami hanya perlu pengakuan Kesultanan Padangguni sebagai daerah istimewah," pintanya.
Ia berharap agar langkah yang selama ini telah ditempuhnya utamanya bersama kaum butuh bisa mendapatkan hasil positif dan pengakuan sebagai otonomi khusus dan dukung oleh undang-undang.
- See more at:
http://www.kendarinews.com/index.php?option=com_content&task=view&id=165&Itemid=27#sthash.ZJT9eKdA.dpufIa juga sudah melakukan kunjungan secara langsung dibeberapa desa terpencil, ia sudah melihat bahwa banyak masyarakat yang tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah.
"Saya pergi ke kota kecilnya, banyak anak kecil yang putus sekolah, bahkan sebagian dari mereka tidak menggunakan pakaian, tentu apa yang diperjuangkan oleh Azis Riambo selama ini patut kita dukung," tukasnya.
Sebagai negara yang selama ini telah memberikan kontribusi kepada Indonesia, Philip menilai perjuangan Azis Riambo untuk mendapatkan kembali Kesultanan Padangguni sudah wajar.
"Kita harus mendukung langkah yang diambil oleh beliau (Azis,Red) untuk membetuk suatu daerah istimewah, kami juga sudah bersurat kepada presiden terkait pengakuan tersebut untuk didukung, sementara dukungan lain yang kami berikan dalam bentuk bantuan pembangunan perumahan bagi warga yang bermukim disana karena saya lihat rumahnya tidak layak huni lagi," tukasnya.
Prof.DR.Abdul Azis Riambo. SH,MBA,PsD,PhD,LMD yang juga Sultan Anakia Mokole Bunduwula XII, mengatakan bahwa selama ini ia telah berjuang untuk kembali merebut kesultanan tersebut.
"Sejak tahun 2001 saya sudah berjanji kepada leluhur saya agar kembali mendapatkan kesultanan itu dan diakui oleh pemerintah, kami sudah capek mendengar janji-jani yang diberikan pemerintah, pada saat pemilihan banyak calon bupati dan gubernur yang datang menemui masyarakat miskin, tapi setelah terpilih untuk menemui kami itu susah sekali, sehigga kami tidak perlu lagi itu, kami hanya perlu pengakuan Kesultanan Padangguni sebagai daerah istimewah," pintanya.
Ia berharap agar langkah yang selama ini telah ditempuhnya utamanya bersama kaum butuh bisa mendapatkan hasil positif dan pengakuan sebagai otonomi khusus dan dukung oleh undang-undang.
KENDARINEWS.COM:
Prof.Dr.J.Philip,PhD selaku Aggota Kongres dan Pakar Pendidikan
Pemerintah Amerika Serikat menyatakan dukungan sepenuhnya terhadap
terbentuknya Kerajaan Kesultanan Padangguni Inea Sinomo Wuta Mbinotiso
(Daerah Istimewah) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis
(9/5/2013).
"Selama ini apa yang telah diperjuangkan Azis Riambo untuk pembentukan
kesultanan memang harus diakui karena semua perjuangannya terhadap
masyarakat, utamanya masyarakat buruh dibidang sosial tidak luput dari
perhatian kami," katanya.
Ia juga sudah melakukan kunjungan secara langsung dibeberapa desa terpencil, ia sudah melihat bahwa banyak masyarakat yang tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah.
"Saya pergi ke kota kecilnya, banyak anak kecil yang putus sekolah, bahkan sebagian dari mereka tidak menggunakan pakaian, tentu apa yang diperjuangkan oleh Azis Riambo selama ini patut kita dukung," tukasnya.
Sebagai negara yang selama ini telah memberikan kontribusi kepada Indonesia, Philip menilai perjuangan Azis Riambo untuk mendapatkan kembali Kesultanan Padangguni sudah wajar.
"Kita harus mendukung langkah yang diambil oleh beliau (Azis,Red) untuk membetuk suatu daerah istimewah, kami juga sudah bersurat kepada presiden terkait pengakuan tersebut untuk didukung, sementara dukungan lain yang kami berikan dalam bentuk bantuan pembangunan perumahan bagi warga yang bermukim disana karena saya lihat rumahnya tidak layak huni lagi," tukasnya.
Prof.DR.Abdul Azis Riambo. SH,MBA,PsD,PhD,LMD yang juga Sultan Anakia Mokole Bunduwula XII, mengatakan bahwa selama ini ia telah berjuang untuk kembali merebut kesultanan tersebut.
"Sejak tahun 2001 saya sudah berjanji kepada leluhur saya agar kembali mendapatkan kesultanan itu dan diakui oleh pemerintah, kami sudah capek mendengar janji-jani yang diberikan pemerintah, pada saat pemilihan banyak calon bupati dan gubernur yang datang menemui masyarakat miskin, tapi setelah terpilih untuk menemui kami itu susah sekali, sehigga kami tidak perlu lagi itu, kami hanya perlu pengakuan Kesultanan Padangguni sebagai daerah istimewah," pintanya.
Ia berharap agar langkah yang selama ini telah ditempuhnya utamanya bersama kaum butuh bisa mendapatkan hasil positif dan pengakuan sebagai otonomi khusus dan dukung oleh undang-undang.
- See more at:
http://www.kendarinews.com/index.php?option=com_content&task=view&id=165&Itemid=27#sthash.ZJT9eKdA.dpufIa juga sudah melakukan kunjungan secara langsung dibeberapa desa terpencil, ia sudah melihat bahwa banyak masyarakat yang tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah.
"Saya pergi ke kota kecilnya, banyak anak kecil yang putus sekolah, bahkan sebagian dari mereka tidak menggunakan pakaian, tentu apa yang diperjuangkan oleh Azis Riambo selama ini patut kita dukung," tukasnya.
Sebagai negara yang selama ini telah memberikan kontribusi kepada Indonesia, Philip menilai perjuangan Azis Riambo untuk mendapatkan kembali Kesultanan Padangguni sudah wajar.
"Kita harus mendukung langkah yang diambil oleh beliau (Azis,Red) untuk membetuk suatu daerah istimewah, kami juga sudah bersurat kepada presiden terkait pengakuan tersebut untuk didukung, sementara dukungan lain yang kami berikan dalam bentuk bantuan pembangunan perumahan bagi warga yang bermukim disana karena saya lihat rumahnya tidak layak huni lagi," tukasnya.
Prof.DR.Abdul Azis Riambo. SH,MBA,PsD,PhD,LMD yang juga Sultan Anakia Mokole Bunduwula XII, mengatakan bahwa selama ini ia telah berjuang untuk kembali merebut kesultanan tersebut.
"Sejak tahun 2001 saya sudah berjanji kepada leluhur saya agar kembali mendapatkan kesultanan itu dan diakui oleh pemerintah, kami sudah capek mendengar janji-jani yang diberikan pemerintah, pada saat pemilihan banyak calon bupati dan gubernur yang datang menemui masyarakat miskin, tapi setelah terpilih untuk menemui kami itu susah sekali, sehigga kami tidak perlu lagi itu, kami hanya perlu pengakuan Kesultanan Padangguni sebagai daerah istimewah," pintanya.
Ia berharap agar langkah yang selama ini telah ditempuhnya utamanya bersama kaum butuh bisa mendapatkan hasil positif dan pengakuan sebagai otonomi khusus dan dukung oleh undang-undang.
No comments:
Post a Comment